Arduino Indonesia. Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

Supported by Electronics 3 in 1

1. Jasa pencetakan PCB single layer dengan harga paling murah.

(Metode Pembuatan dengan Transfer Toner)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.150,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

(Metode Sablon Full Masking dan Silk Screen minimal pemesanan 100 Pcs)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.200,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

2. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan trainer pembelajaran elektronika untuk SMK dan Mahasiswa.

3. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan berbagai macam kontroller, sensor, aktuator, dan tranduser.
>Design Rangkaian / Sistem Elektronika
>Design Rangkaian / Sistem Instrumentasi
>Design Rangkaian / Sistem Kendali
>Kerjasama Riset (data atau peralatan)
>Kerjasama Produksi Produk-Produk KIT Elektronika
>Produksi Instrumentasi Elektronika

4. Jasa Pembuatan Proyek, Tugas Akhir, Tugas Laboratorium, PKM, Karya Ilmiah, SKRIPSI, dll

Like My Facebook

Popular Posts

Minggu, 13 April 2025

Perbedaan Raspberry Pi Pico dan Raspberry Pi Pico W: Microcontroller RP2040 Performa Tinggi untuk Proyek Elektronika

Raspberry Pi Foundation telah meluncurkan dua varian microcontroller berbasis RP2040 yang sangat populer di kalangan pengembang elektronika, yaitu Raspberry Pi Pico dan Raspberry Pi Pico W. Kedua board ini menawarkan performa tinggi dengan harga terjangkau, tetapi memiliki perbedaan signifikan dalam hal fitur dan kegunaan.  


Raspberry Pi Pico dan Pico W

 

1. Raspberry Pi Pico

Raspberry Pi Pico 

Raspberry Pi Pico adalah microcontroller board pertama dari Raspberry Pi Foundation yang menggunakan chip RP2040. Microcontroller didesain untuk aplikasi embedded dan proyek elektronika. Pico menawarkan beberapa hal, yaitu:  

- Prosesor dual-core ARM Cortex-M0+  

- Clock speed hingga 133 MHz  

- 264 KB SRAM  

- 2 MB flash memory  

- Antarmuka GPIO yang luas  

- Dukungan pemrograman dalam MicroPython dan C/C++  

Pico tidak memiliki konektivitas nirkabel bawaan, sehingga lebih cocok untuk proyek yang tidak memerlukan Wi-Fi atau Bluetooth.  

2. Raspberry Pi Pico W

Raspberry Pi Pico W adalah versi upgrade dari Pico standar dengan penambahan konektivitas Wi-Fi 2.4 GHz (802.11n) menggunakan modul Infineon CYW43439. Fitur utamanya seperti:  

- Chip RP2040 yang sama dengan Pico standar  

- Wi-Fi 4 (802.11n) dengan kecepatan hingga 150 Mbps  

- Antarmuka GPIO yang identik dengan Pico biasa  

- Konsumsi daya yang efisien untuk perangkat IoT  

Pico W sangat cocok untuk proyek yang membutuhkan koneksi internet, seperti sensor nirkabel, smart home devices atau sistem monitoring jarak jauh.  

 

Spesifikasi Teknis

 

1. Chip dan Arsitektur

Keduanya menggunakan RP2040, sebuah microcontroller yang dirancang oleh Raspberry Pi Foundation dengan fitur seperti:  

- Dual-core ARM Cortex-M0+ @ 133 MHz  

- 264 KB on-chip SRAM  

- 2 MB flash memory (terpisah di Pico, terintegrasi di Pico W)  

- 30 GPIO pins dengan dukungan ADC, PWM, I2C, SPI, dan UART  

Tidak ada perbedaan dalam performa komputasi karena keduanya menggunakan chip yang sama.  

2. Konektivitas Nirkabel

Perbedaan utama antara Pico dan Pico W adalah konektivitas Wi-Fi:  

- Pico: Tidak memiliki Wi-Fi atau Bluetooth, memerlukan modul eksternal seperti ESP8266/ESP32 untuk koneksi nirkabel.  

- Pico W: Memiliki Wi-Fi 2.4 GHz 802.11n dengan dukungan infrastruktur dan mode AP (Access Point).  

3. Antarmuka dan Port

Keduanya memiliki layout pin yang sama:  

- 26 GPIO multifungsi

- 3 pin ADC (12-bit) 

- 2× SPI, 2× I2C, 2× UART 

- 16× PWM channels

- 8× Programmable I/O (PIO) state machines

Namun, Pico W menggunakan beberapa pin internal untuk modul Wi-Fi, sehingga pengguna harus memeriksa dokumentasi sebelum menggunakan pin tertentu.  

4. Daya dan Efisiensi Energi

- Pico: Konsumsi daya rendah (~15 mA saat aktif).  

- Pico W: Konsumsi daya lebih tinggi karena modul Wi-Fi (~50-100 mA saat Wi-Fi aktif).  

Pico W tetap efisien untuk perangkat bertenaga baterai, tetapi perlu manajemen daya yang baik jika digunakan dalam proyek IoT jangka panjang.  

 

Pemrograman dan Dukungan Software

 

1. Bahasa Pemrograman yang Didukung

Keduanya mendukung:  

- MicroPython (resmi didukung oleh Raspberry Pi Foundation)  

- C/C++ (menggunakan SDK resmi RP2040)  

- CircuitPython (alternatif dari Adafruit)  

- Arduino IDE (melalui core RP2040)  

2. Dukungan Wi-Fi di Pico W

Pico W memerlukan library tambahan untuk mengakses Wi-Fi:  

- MicroPython: Menggunakan modul `network` untuk koneksi Wi-Fi.  

- C/C++: Menggunakan SDK khusus dengan dukungan Wi-Fi melalui `lwIP`.  

Contoh kode MicroPython untuk koneksi Wi-Fi di Pico W:

 

import network

wlan = network.WLAN(network.STA_IF)

wlan.active(True)

wlan.connect("SSID", "Password")

 

3. Kompatibilitas dengan Sensor dan Periferal

Keduanya kompatibel dengan sensor dan modul populer seperti:  

- DHT11/DHT22 (sensor suhu & kelembaban)  

- OLED display (I2C/SPI)  

- Motor driver (L298N, DRV8833)  

- RFID/NFC (RC522)  

Perbedaan hanya terletak pada kebutuhan konektivitas nirkabel.  

 

Aplikasi dalam Proyek Elektronika

 

1. Raspberry Pi Pico untuk Proyek Standalone

- Robotik: Kontrol motor dan sensor tanpa kebutuhan internet.  

- Data logging: Penyimpanan data lokal ke SD card.  

- Embedded systems: Sistem kontrol berbasis GPIO seperti LED matrix, tombol, dan rotary encoder.  

2. Raspberry Pi Pico W untuk IoT dan Konektivitas

- Smart home: Kontrol perangkat via Wi-Fi (lampu, kipas, dll.).  

- Weather station: Mengirim data sensor ke cloud (ThingSpeak, Blynk).  

- Remote monitoring: Sistem keamanan dengan notifikasi real-time.  


Kelebihan Raspberry Pi Pico

 

- Harga lebih murah  

- Konsumsi daya rendah  

- Cocok untuk proyek sederhana tanpa Wi-Fi  

 

Kekurangan Raspberry Pi Pico

 

- Tidak ada konektivitas nirkabel  

- Membutuhkan modul eksternal untuk IoT  

 

Kelebihan Raspberry Pi Pico W

 

- Wi-Fi bawaan  

- Tetap efisien untuk IoT  

- Kompatibel dengan semua fitur Pico standar  

 

Kekurangan Raspberry Pi Pico W

 

- Lebih mahal  

- Konsumsi daya lebih tinggi saat Wi-Fi aktif  

 

Harga dan Ketersediaan

 

- Raspberry Pi Pico: ~$4 (tanpa Wi-Fi).  

 - Raspberry Pi Pico W: ~$6 (dengan Wi-Fi).  

Keduanya tersedia di berbagai toko elektronik dan platform e-commerce.  

 

Pemilihan Antara Pico dan Pico W

 

- Pilih Pico jika:  

  - Proyek tidak membutuhkan internet.  

  - Budget terbatas.  

  - Ingin konsumsi daya minimal.  

- Pilih Pico W jika:  

  - Membutuhkan koneksi Wi-Fi.  

  - Membangun proyek IoT.  

  - Tidak ingin menambahkan modul Wi-Fi eksternal.  

 

Proyek Contoh dengan Pico dan Pico W

 

1. Proyek dengan Pico (Tanpa Wi-Fi)

- Digital thermometer dengan sensor DS18B20 dan display OLED.  

- Game handheld menggunakan LED matrix dan tombol.  

- Pengontrol motor servo untuk robot sederhana.  

2. Proyek dengan Pico W (Dengan Wi-Fi)

- Smart plug kontrol via smartphone.  

- Sensor kelembaban tanah dengan data dikirim ke cloud.  

- Notifikasi email saat tombol ditekan.  

 

Perkembangan dan Komunitas

 

Keduanya memiliki dukungan komunitas yang kuat:  

- Forum Raspberry Pi

- GitHub repository (contoh kode, library)  

- Tutorial dari maker terkenal (Adafruit, Hackster.io)  

 

Masa Depan RP2040 dan Varian Baru


Raspberry Pi Foundation terus mengembangkan ekosistem RP2040 dengan:  

- Board baru dari mitra (Adafruit, Pimoroni, Seeed Studio).  

- Peningkatan dukungan software (AI, machine learning di edge).  

- Kemungkinan versi dengan Bluetooth di masa depan.  

 

Perbandingan Antarmuka Pemrograman dan Debugging

 

Selain dukungan bahasa pemrograman, Raspberry Pi Pico dan Pico W memiliki beberapa perbedaan dalam hal antarmuka debugging dan pemrograman:  

- Boot Mode: Keduanya mendukung USB Mass Storage Mode untuk memprogram firmware dengan drag-and-drop, tetapi Pico W memerlukan driver tambahan jika menggunakan Wi-Fi dalam mode tertentu.  

- SWD (Serial Wire Debug): Kedua board memiliki header debugging SWD untuk flashing dan debugging menggunakan probe seperti Raspberry Pi Debug Probe atau ST-Link.  

- REPL (Read-Eval-Print Loop): Pada MicroPython, keduanya mendukung REPL melalui USB, tetapi Pico W juga memungkinkan akses REPL melalui Wi-Fi dengan konfigurasi tertentu.  

 

Perbedaan dalam Penggunaan GPIO dan Pin Khusus


Beberapa pin pada Pico W digunakan untuk modul Wi-Fi, meskipun Pico dan Pico W memiliki layout pin yang sama.

- GPIO 23, 24, 25, 29: Digunakan untuk komunikasi SPI dengan modul Wi-Fi.  

- GPIO 29 (ADC3): Tidak tersedia di Pico W karena digunakan untuk monitoring daya Wi-Fi.  

Artinya, beberapa proyek yang membutuhkan semua GPIO harus memeriksa dokumentasi resmi sebelum menggunakan Pico W.  

 

Kompatibilitas dengan Shield dan Expansion Board

 

Baik Pico maupun Pico W kompatibel dengan berbagai expansion board, seperti:  

- Pico Explorer Base: Untuk LCD, motor, dan sensor.  

- Pimoroni Pico LiPo: Untuk pengisian daya baterai.  

- Adafruit FeatherWing: Jika menggunakan adapter.  

Namun, beberapa shield yang menggunakan pin khusus Wi-Fi di Pico W mungkin tidak berfungsi tanpa modifikasi.  

 

Dukungan Over-the-Air (OTA) Updates

 

Salah satu keunggulan Pico W adalah kemampuannya untuk menerima pembaruan firmware via Wi-Fi (OTA), sangat berguna untuk perangkat IoT yang terpasang di lokasi sulit dijangkau. Pico standar memerlukan koneksi USB atau SWD untuk update firmware.  

 

Pengaruh Wi-Fi pada Latensi dan Real-Time Applications

 

Ada beberapa pertimbangan karena Pico W memiliki modul Wi-Fi:  

- Latensi: Komunikasi nirkabel menambah delay, sehingga tidak cocok untuk aplikasi real-time ekstrem seperti kontrol motor high-speed.  

- Interferensi: Jika digunakan di lingkungan dengan banyak perangkat Wi-Fi, stabilitas koneksi bisa terpengaruh.  

Pico biasa lebih unggul dalam aplikasi yang membutuhkan deterministik tinggi.  

 

Perbandingan dalam Penggunaan Daya Baterai

 

- Pico: Dapat bekerja berbulan-bulan dengan baterai LiPo kecil (500mAh) jika dioptimalkan.  

- Pico W: Jika Wi-Fi aktif terus, daya tahan baterai turun signifikan (beberapa hari hingga minggu, tergantung penggunaan).  

Solusinya adalah menggunakan deep sleep mode dan mengaktifkan Wi-Fi hanya saat diperlukan.  

 

Dukungan Cloud dan IoT Platforms


Pico W lebih mudah terintegrasi dengan layanan cloud seperti:  

- AWS IoT Core

- Google Cloud IoT  

- MQTT Brokers (Mosquitto, HiveMQ

Sedangkan Pico biasa memerlukan modul eksternal seperti ESP-01 atau Ethernet shield.  

 

Ketersediaan Library dan Contoh Kode

 

Keduanya memiliki banyak library open-source, tetapi Pico W memiliki dukungan lebih untuk:  

- HTTP/HTTPS requests

- WebSocket

- MQTT clients  

Library untuk sensor dan aktuator tetap sama di kedua board.  

 

Kemampuan Multitasking dan RTOS

 

RP2040 mendukung FreeRTOS, sehingga dapat menjalankan multiple tasks. Namun, penggunaan Wi-Fi di Pico W memakan resource lebih besar, sehingga perlu optimasi jika menjalankan banyak tugas bersamaan.  

 

Pilihan Antara Pico dan Pico W untuk Pemula

 

- Pico: Lebih sederhana, cocok untuk belajar dasar elektronika dan embedded programming.  

- Pico W: Lebih kompleks karena tambahan Wi-Fi, tetapi memberikan pengalaman IoT tanpa hardware tambahan.  

Jadi, pemilihan tergantung pada kebutuhan proyek dan tingkat pengalaman pengguna.





 

 

 

 

Siap Menguasai Dasar Pemrograman Tanpa Pusing?

Klik di sini untuk beli Ebook-nya dan mulai langkah pertamamu jadi programmer handal!




SILAHKAN KLIK DISINI!


0 on: "Perbedaan Raspberry Pi Pico dan Raspberry Pi Pico W: Microcontroller RP2040 Performa Tinggi untuk Proyek Elektronika"