Blog Archive

Arduino Indonesia. Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

Supported by Electronics 3 in 1

1. Jasa pencetakan PCB single layer dengan harga paling murah.

(Metode Pembuatan dengan Transfer Toner)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.150,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

(Metode Sablon Full Masking dan Silk Screen minimal pemesanan 100 Pcs)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.200,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

2. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan trainer pembelajaran elektronika untuk SMK dan Mahasiswa.

3. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan berbagai macam kontroller, sensor, aktuator, dan tranduser.
>Design Rangkaian / Sistem Elektronika
>Design Rangkaian / Sistem Instrumentasi
>Design Rangkaian / Sistem Kendali
>Kerjasama Riset (data atau peralatan)
>Kerjasama Produksi Produk-Produk KIT Elektronika
>Produksi Instrumentasi Elektronika

4. Jasa Pembuatan Proyek, Tugas Akhir, Tugas Laboratorium, PKM, Karya Ilmiah, SKRIPSI, dll

Like My Facebook

Popular Posts

Kamis, 31 Oktober 2024

Cara Menggunakan Arduino untuk Edge Computing dengan Integrasi AI

Edge Computing adalah pendekatan komputasi yang memproses data di dekat atau di “tepi” jaringan, yaitu lebih dekat ke sumber data atau pengguna, daripada mengandalkan pemrosesan di cloud. Cara kerja Edge Computing memanfaatkan perangkat di lapangan seperti sensor, mikrokontroler, atau gateway untuk melakukan perhitungan dasar dan analisis data secara lokal. Jadi, Edge Computing dapat mengurangi ketergantungan pada cloud dan menghemat bandwidth serta latensi yang dibutuhkan untuk mengirimkan data ke pusat data jauh, sehingga memungkinkan respon yang lebih cepat.

 

 


Artificial Intelligence (AI) adalah teknologi yang memungkinkan sistem untuk belajar dari data, mengenali pola dan membuat keputusan. Pada aplikasi Edge Computing, AI dapat digunakan untuk analisis data langsung di perangkat tepi, sehingga keputusan dapat dibuat secara cepat dan lokal. Arduino, sebagai platform mikrokontroler yang fleksibel dapat digunakan untuk mendukung aplikasi edge berbasis AI sederhana, seperti deteksi pola atau klasifikasi data, sehingga memungkinkan pemrosesan dan pengambilan keputusan secara lokal tanpa mengirim data ke server.

 

Manfaat Menggunakan Arduino untuk Edge Computing Berbasis AI

 

1. Arduino cocok untuk proyek IoT industri berskala kecil hingga menengah.

2. Arduino mengonsumsi daya yang relatif rendah, cocok untuk perangkat yang harus berjalan 24/7 atau dalam kondisi daya terbatas.

3. Arduino mudah diintegrasikan ke dalam berbagai aplikasi industri dan IoT, seperti sistem sensor atau perangkat wearable.

Selain beberapa manfaat di atas, terdapat keunggulan lain dari Edge Computing dengan integrasi AI :

1. Respons dapat diperoleh dengan cepat tanpa harus mengirimkan data ke cloud karena data diproses di perangkat lokal.

2. Jika data diproses di tepi jaringan, maka data sensitif tidak perlu dikirim melalui internet, sehingga keamanan data lebih terjaga.

3. Hanya data penting atau hasil akhir analisis yang dikirim ke server pusat dapat mengurangi kebutuhan akan bandwidth jaringan dan mengoptimalkan biaya operasional. 

 

Persiapan Perangkat dan Komponen

 

Komponen yang Diperlukan

1. Arduino Board

Pilih Arduino yang sesuai dengan kebutuhan proyek, seperti:

   - Arduino Uno atau Nano: Cocok untuk proyek kecil atau yang hanya membutuhkan sedikit komputasi.

   - Arduino Nano 33 BLE Sense: Cocok untuk proyek AI karena dilengkapi sensor onboard dan mendukung TinyML.

2. Sensor

Jenis sensor yang digunakan tergantung pada kebutuhan proyek, seperti:

   - Sensor Suhu dan Kelembaban: DHT22 atau BME280 untuk memonitor kondisi lingkungan.

   - Sensor Gerak (PIR): Untuk mendeteksi gerakan di sekitar.

   - Sensor lainnya: Seperti sensor cahaya, ultrasonik, atau tekanan, sesuai dengan aplikasi yang diinginkan.

3. Modul Tambahan

   - Kamera Mini: Untuk proyek yang membutuhkan visi komputer, seperti deteksi objek atau wajah.

   - Modul WiFi/Bluetooth: Misalnya, modul ESP8266 atau ESP32, untuk menghubungkan perangkat ke jaringan atau untuk komunikasi data.

Software dan Tools Pendukung

1. Arduino IDE

Lingkungan pengembangan utama untuk menulis, mengunggah, dan menguji kode program pada Arduino.

2. Library AI

   - TinyML: Platform yang memungkinkan implementasi model AI kecil dan ringan pada perangkat mikro, cocok untuk Arduino.

   - TensorFlow Lite for Microcontrollers: Versi ringan dari TensorFlow yang memungkinkan pemrosesan AI langsung di perangkat kecil.

   - Edge Impulse: Alat untuk mengembangkan, melatih, dan mengoptimalkan model AI pada perangkat IoT.

3. Tools Tambahan

   - Jupyter Notebook: Tools untuk melatih dan memvisualisasikan model AI sebelum mengunggahnya ke perangkat.

   - Platform Cloud (opsional): Platform seperti Google Colab atau AWS untuk pelatihan model yang lebih intensif, yang kemudian dapat dioptimalkan untuk Arduino.

 

Langkah - langkah Implementasi Edge Computing dengan Arduino dan AI

 

1. Menginstall Arduino IDE dan Library yang Diperlukan

- Mengunduh dan Menginstal Arduino IDE

  - Kunjungi [situs resmi Arduino](https://www.arduino.cc/en/software) dan unduh Arduino IDE sesuai sistem operasi Anda.

  - Setelah unduhan selesai, ikuti langkah instalasi hingga selesai.

- Menginstal Library Pendukung (TinyML atau TensorFlow Lite):

  - Buka Arduino IDE, lalu buka Library Manager melalui menu `Sketch` > `Include Library` > `Manage Libraries`.

  - Cari "TensorFlow Lite for Microcontrollers" atau "Arduino_TensorFlowLite" (untuk aplikasi AI) dan TinyML jika diperlukan.

  - Klik Install untuk menambahkan library tersebut ke Arduino IDE.

- Mengonfigurasi Board Arduino

  - Sambungkan Arduino ke komputer, dan di Arduino IDE pilih Tools > Board > Boards Manager.

  - Pilih board Arduino yang sesuai, seperti Arduino Nano 33 BLE Sense untuk mendukung AI, lalu pilih port yang benar di menu Tools > Port.

  - Coba unggah kode sederhana (“Blink”) untuk memastikan board siap digunakan.

2. Membuat dan Melatih Model AI untuk Edge Computing

- Langkah Membuat Model AI

  - Gunakan Jupyter Notebook atau Google Colab untuk membuat model AI dasar, seperti model klasifikasi gambar atau deteksi suara.

  - Contoh Proyek:

    - Klasifikasi Gambar: Melatih model untuk mengenali objek sederhana.

    - Deteksi Suara: Melatih model untuk mengenali perintah suara tertentu.

- Melatih Model Menggunakan TensorFlow atau TinyML

  - Buka Google Colab atau Jupyter Notebook.

  - Impor library seperti `tensorflow` dan dataset yang sesuai, seperti MNIST untuk klasifikasi gambar atau UrbanSound8k untuk deteksi suara.

  - Buat model AI sederhana, seperti dengan CNN untuk gambar atau LSTM untuk suara.

  - Latih model menggunakan dataset tersebut hingga model siap digunakan.

- Mengonversi Model ke Format yang Kompatibel dengan Arduino

  - Setelah pelatihan selesai, konversikan model ke format "TensorFlow Lite (.tflite)" yang lebih ringan agar kompatibel dengan mikrokontroler.

  - Gunakan perintah berikut di Colab atau Notebook:

   

 import tensorflow as tf

    converter = tf.lite.TFLiteConverter.from_saved_model('model_path')

    tflite_model = converter.convert()

    with open('model.tflite', 'wb') as f:

        f.write(tflite_model)

 

  - Unduh file `.tflite` dan siap untuk diunggah ke Arduino.

3. Mengunggah Model AI ke Arduino

- Gunakan Library AI pada Arduino

  - Pada Arduino IDE, buat sketsa baru dan tambahkan library Arduino_TensorFlowLite atau TinyML yang sudah diinstal.

  - Unggah file model `.tflite` ke sketsa dengan memasukkannya dalam direktori proyek atau mengonversi model ke array byte.

- Implementasikan Model pada Arduino

  - Gunakan fungsi-fungsi dari library untuk memuat dan menjalankan model.

  - Berikut ini contoh kode program sederhana untuk menjalankan prediksi:

   

 #include <TensorFlowLite.h>

    // Kode untuk memuat model .tflite dan menjalankan prediksi

   

- Uji Coba dan Debugging:

  - Lakukan uji coba dengan menyambungkan sensor dan mengumpulkan data real-time.

  - Gunakan Serial Monitor di Arduino IDE untuk melihat hasil prediksi dan mengidentifikasi kesalahan jika ada.

4. Implementasi Edge Computing: Memproses Data Secara Lokal

- Membaca data dari sensor dan memproses secara lokal. Berikut ini contoh kode program untuk membaca data dari sensor suhu dan kelembaban:

 

    

#include <DHT.h>

    DHT dht(2, DHT22);  // Menggunakan pin 2 untuk sensor DHT22

    void setup() {

      Serial.begin(9600);

      dht.begin();

    }

    void loop() {

      float suhu = dht.readTemperature();

      float kelembapan = dht.readHumidity();

      Serial.print("Suhu: ");

      Serial.print(suhu);

      Serial.print(" C, Kelembapan: ");

      Serial.print(kelembapan);

      Serial.println(" %");

      // Integrasikan dengan model AI di sini untuk mendeteksi pola

      delay(2000);

    }

 

- Integrasi Model AI dan Sensor

  - Jalankan model AI pada data yang diambil dari sensor. Sebagai contoh, jika menggunakan model deteksi suhu berbahaya, model dapat mengidentifikasi kondisi tertentu dan memberikan notifikasi melalui buzzer atau LED.

- Simulasi Pemrosesan Data Lokal

  - Dengan menjalankan semua pemrosesan di Arduino tanpa cloud, latensi berkurang dan data penting tetap aman di perangkat.

  - Keuntungan lain dari simulasi lokal adalah mengurangi kebutuhan bandwidth, terutama dalam aplikasi IoT skala besar.


 

 

 

 

 

 

Siap Untuk Membuat Proyek Impianmu Menjadi Kenyataan?

Klik di sini untuk chat langsung via WhatsApp dan dapatkan dukungan langsung dari tim ahli kami!

 

0 on: "Cara Menggunakan Arduino untuk Edge Computing dengan Integrasi AI"