Kebutuhan untuk memantau berbagai aspek kinerja kendaraan secara real-time sangatlah penting, terutama dalam era kendaraan listrik yang semakin canggih. Salah satu teknologi yang digunakan untuk pemantauan ini adalah CANBUS (Controller Area Network Bus), memungkinkan komunikasi antar perangkat dalam kendaraan dengan cepat dan andal. Ketika digabungkan dengan Arduino, CANBUS memungkinkan pengembangan sistem monitoring yang efektif dan efisien untuk kendaraan listrik.
Baca juga : Panduan Lengkap Membuat Embedded System untuk Industri Otomotif
CANBUS
adalah protokol komunikasi yang dirancang untuk
memungkinkan perangkat mikroprosesor dan pengendali dalam kendaraan
berbagi
data satu sama lain tanpa memerlukan host komputer. Sistem ini
dikembangkan
oleh Bosch pada tahun 1980-an dan sejak saat itu menjadi standar de
facto dalam
industri otomotif. Keunggulan utama CANBUS adalah kemampuannya untuk
mengirim
data dengan kecepatan tinggi, keandalannya dalam kondisi lingkungan yang
ekstrem
dan efisiensinya dalam mengurangi jumlah kabel yang diperlukan untuk
komunikasi
antar perangkat. CANBUS dapat diintegrasikan dengan Arduino sehingga
memungkinkan pengembangan sistem monitoring yang dapat membantu berbagai
parameter kendaraan listrik, seperti keceoatan, suhu, tegangan baterai
dan lain sebagainya.
Manfaat Menggunakan CANBUS dan Arduino dalam Kendaraan Listrik
• CANBUS memungkinkan komunikasi data real-time yang cepat dan andal antar perangkat dalam kendaraan.
• Arduino memungkinkan pengembangan sistem monitoring dengan biaya rendah.
• Arduino dapat digunakan dengan mudah oleh pengembang
untuk memprogram dan mengubah fungsi sistem monitoring sesuai
kebutuhan.
• Arduino dapat diintegrasikan dengan berbagai sensor dan modul, memungkinkan pengembangan sistem monitoring yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan listrik tertentu.
Komponen yang Dibutuhkan untuk Sistem Monitoring
a. Arduino Board
Jenis
Arduino yang sering digunakan dalam proyek ini yaitu, Arduino Uno,
Arduino Mega dan Arduino Nano. Arduino Uno digunakan untuk proyek
sederhana, Arduino Mega untuk proyek yang memerlukan banyak sensor atau
modul, sedangkan Arduino Nano untuk proyek dengan ruang yang terbatas.
b. CANBUS Shield atau Modul
Anda
memerlukan CANBUS shield atau modul Untuk menghubungkan Arduino dengan jaringan CANBUS. Berikut ini jenis CANBUS shield yang sering digunakan untuk monitoring:
• MCP2515 CAN Module untuk mengimplementasikan protokol CAN.
• Seeed Studio CAN-BUS Shield yang dirancang khusus untuk Arduino dan memungkinkan komunikasi dengan jaringan CANBUS dengan mudah.
c. Sensor dan Aktuator
Sensor dan aktuator adalah komponen penting dalam sistem monitoring, memungkinkan pengumpulan dan pengendalian data. Berikut ini beberapa sensor yang sering digunakan dalam proyek kendaraan listrik:
• Sensor suhu (NTC, LM35, DS18B20) untuk memantau suhu
baterai, motor dan komponen elektronik lainnya,
• Sensor tegangan dan arus (INA219, ACS712) untuk memantau tegangan dan arus baterai serta sistem daya.
• Sensor kecepatan dan posisi (Encoder Roda, GPS) untuk memantau kecepatan kendaraan dan lokasi.
• Sensor tekanan (MPX5700AP) untuk memantau tekanan ban atau sistem hidrolik.
d. Layar Tampilan
Anda memerlukan layar tampilan untuk menampilkan data yang dikumpulkan oleh sistem
monitoring. Berikut ini beberapa pilihan jenis layar tampilan yang dapat Anda gunakan:
• LCD 16x2 atau 20x4
Layar sederhana untuk menampilkan data dalam format teks.
• OLED Display
Layar kecil dengan resolusi tinggi, cocok untuk menampilkan data grafis.
• TFT Touchscreen
Layar sentuh yang memungkinkan interaksi lebih dinamis dengan sistem monitoring.
e. Kabel dan Breadboard
Kabel dan breadboard diperlukan untuk menghubungkan berbagai komponen dalam sistem monitoring Anda. Pastikan untuk menggunakan kabel berkualitas tinggi dan breadboard yang stabil untuk mencegah masalah koneksi.
Langkah - langkah Membuat Sistem Monitoring
a. Desain Sistem Monitoring
Tentukan sensor apa saja yang akan digunakan, bagaimana data akan dikumpulkan dan bagaimana data tersebut akan ditampilkan. Selain itu, Anda juga perlu menentukan bagaimana sistem akan merespons kondisi tertentu, seperti suhu tinggi atau tegangan rendah.
b.Pemasangan Komponen
Gunakan breadboard untuk menghubungkan sensor dan modul CANBUS ke Arduino. Pastikan semua kabel terhubung dengan benar dan tidak ada hubungan singkat yang dapat merusak komponen.
c. Pemrograman Arduino
Setelah semua komponen terpasang, langkah selanjutnya adalah memprogram Arduino untuk membaca data dari sensor dan mengirimkan data tersebut melalui CANBUS. Anda dapat menggunakan IDE Arduino untuk menulis dan mengunggah kode ke board Arduino. Berikut ini langkah-langkah pemrograman yang perlu Anda lakukan:
• Gunakan pustaka (library) MCP_CAN untuk menginisialisasi modul CANBUS dan menetapkan kecepatan data.
• Tulis kode untuk membaca data dari berbagai sensor yang terhubung ke Arduino.
• Gunakan fungsi CAN.sendMsgBuf untuk mengirim data sensor melalui jaringan CANBUS.
• Tulis kode untuk menerima data dari CANBUS dan menampilkan data tersebut pada layar LCD atau OLED.
d. Pengujian dan Kalibrasi
Lakukan pengujian untuk memastikan semua komponen berfungsi dengan baik. Pastikan data yang ditampilkan akurat dan sesuai dengan kondisi kendaraan. Jika diperlukan, lakukan kalibrasi pada sensor untuk meningkatkan akurasi.
e. Implementasi dan Integrasi
Jika sistem monitoring telah diuji dan dikalibrasi, Anda dapat melanjutkan dengan mengintegrasikan sistem tersebut ke dalam kendaraan listrik. Pastikan semua komponen dipasang dengan aman dan terlindungi dari getaran atau panas yang berlebihan.
Kode Program Arduino untuk Sistem Monitoring
Berikut ini adalah contoh kode sederhana untuk memulai proyek sistem monitoring kendaraan listrik dengan CANBUS dan Arduino. Kode program ini akan membaca data dari sensor suhu dan mengirimkan data tersebut melalui jaringan CANBUS:
#include <SPI.h>
#include <mcp_can.h>
const int SPI_CS_PIN = 10;
MCP_CAN CAN(SPI_CS_PIN); // Set CS pin
const int tempPin = A0; // Sensor suhu terhubung ke pin analog A0
void setup()
{
Serial.begin(115200);
if(CAN.begin(MCP_ANY, CAN_500KBPS, MCP_8MHZ) == CAN_OK)
Serial.println("CAN BUS Shield init ok!");
else
Serial.println("CAN BUS Shield init fail");
CAN.setMode(MCP_NORMAL);
pinMode(tempPin, INPUT);
}
void loop()
{
int tempValue = analogRead(tempPin); // Baca data dari sensor suhu
float voltage = tempValue * (5.0 / 1023.0);
float temperature = (voltage - 0.5) * 100.0;
Serial.print("Temperature: ");
Serial.println(temperature);
byte data[2];
data[0] = (int(temperature) >> 8) & 0xFF;
data[1] = int(temperature) & 0xFF;
CAN.sendMsgBuf(0x100, 0, 2, data); // Kirim data suhu melalui CANBUS
delay(1000); // Jeda 1 detik sebelum membaca data kembali
}
Kode program sederhana di atas hanya berfungsi sebagai contoh dasar. Anda dapat mengembangkannya lebih lanjut dengan menambahkan lebih banyak sensor, mengoptimalkan pemrosesan data atau menambahkan fitur lain sesuai kebutuhan proyek Anda.
Keamanan dan Pertimbangan dalam Implementasi
a. Pastikan data yang dikirimkan melalui jaringan CANBUS aman dari gangguan atau peretasan. Anda dapat mempertimbangkan untuk mengenkripsi data atau menggunakan protokol keamanan tambahan untuk melindungi integritas data.
b. Saat bekerja dengan sistem kelistrikan kendaraan, sangat penting untuk melindungi sirkuit Arduino dan modul CANBUS dari lonjakan tegangan atau arus berlebih yang dapat terjadi di dalam kendaraan. Gunakan komponen seperti dioda, sekering, atau modul isolator untuk mencegah kerusakan pada perangkat Anda. Isolasi galvani antara bagian-bagian penting juga dapat membantu meminimalkan risiko gangguan elektromagnetik (EMI) dan menjaga stabilitas sistem.
c. Sistem monitoring yang diimplementasikan di dalam kendaraan listrik harus mampu bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, termasuk suhu ekstrem, kelembaban dan getaran. Pastikan semua komponen yang digunakan memiliki spesifikasi yang sesuai dengan lingkungan otomotif. Gunakan housing atau enclosure yang tahan air dan tahan debu untuk melindungi komponen elektronik dari faktor lingkungan yang keras.
d. Sistem monitoring yang dibuat harus dirancang untuk memudahkan pemeliharaan dan pemantauan berkala, seperti memastikan bahwa sensor dapat diakses dan diganti dengan mudah. Selain itu, pertimbangkan untuk menambahkan fitur self-diagnosis dalam sistem monitoring, yang dapat mendeteksi jika ada komponen yang mengalami kerusakan atau jika ada data yang tidak valid.
e. Pastikan bahwa sistem monitoring yang Anda buat kompatibel dengan jaringan CANBUS yang ada di kendaraan listrik Anda. Perangkat dari berbagai produsen mungkin memiliki implementasi CANBUS yang sedikit berbeda, sehingga penting untuk memastikan bahwa sistem Anda dapat berkomunikasi dengan benar dengan semua perangkat di dalam jaringan. Uji sistem dengan berbagai skenario untuk memastikan interoperabilitas yang baik.
Baca juga : Jual Modul CANBUS untuk Proyek Embedded System Otomotif
Siap Untuk Membuat Proyek Impianmu Menjadi Kenyataan?
Klik di sini untuk chat langsung via WhatsApp dan dapatkan dukungan langsung dari tim ahli kami!
0 on: "Membuat Sistem Monitoring Kendaraan Listrik dengan CANBUS dan Arduino"