Blog Archive

Arduino Indonesia. Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

Supported by Electronics 3 in 1

1. Jasa pencetakan PCB single layer dengan harga paling murah.

(Metode Pembuatan dengan Transfer Toner)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.150,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

(Metode Sablon Full Masking dan Silk Screen minimal pemesanan 100 Pcs)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.200,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

2. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan trainer pembelajaran elektronika untuk SMK dan Mahasiswa.

3. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan berbagai macam kontroller, sensor, aktuator, dan tranduser.
>Design Rangkaian / Sistem Elektronika
>Design Rangkaian / Sistem Instrumentasi
>Design Rangkaian / Sistem Kendali
>Kerjasama Riset (data atau peralatan)
>Kerjasama Produksi Produk-Produk KIT Elektronika
>Produksi Instrumentasi Elektronika

4. Jasa Pembuatan Proyek, Tugas Akhir, Tugas Laboratorium, PKM, Karya Ilmiah, SKRIPSI, dll

Like My Facebook

Popular Posts

Rabu, 24 Juli 2024

Panduan Membuat Prototipe Sistem Kontrol Industri dengan Arduino

Sistem kontrol industri dengan Arduino adalah penggunaan platform mikrokontroler Arduino untuk mengotomatisasi dan mengontrol berbagai proses dalam lingkungan industri. Arduino adalah perangkat yang dapat diprogram dengan mudah dan digunakan untuk mengendalikan mesin, mengumpulkan data dari sensor dan menjalankan algoritma kontrol untuk memastikan bahwa operasi industri berjalan efisien dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

 


Baca juga : Prototipe Robotik dengan Arduino: Panduan Lengkap untuk Pemula

 

Komponen Utama


1. Arduino Uno atau Arduino Mega sebagai pengendali utama.

2. Sensor seperti sensor suhu (DS18B20), sensor tekanan dan sensor kelembaban (DHT22).

3. Aktuator seperti relay, motor dan solenoid yang dapat dikontrol oleh Arduino.

4. LCD display untuk menampilkan data dan status sistem.

5. Buzzer atau alarm untuk memberikan peringatan audio.

6. Breadboard dan kabel jumper untuk membuat rangkaian elektronik sementara.

7. Power supply untuk mengoperasikan Arduino dan komponen lainnya.

 

Perancangan Sistem

 

1. Perakitan Hardware

Hubungkan sensor suhu, tekanan dan kelembaban ke Arduino melalui pin analog atau digital yang sesuai.

Hubungkan relay, motor, atau solenoid ke pin digital Arduino melalui driver atau transistor untuk mengontrol arus yang lebih tinggi.

Hubungkan LCD ke Arduino untuk menampilkan data sensor dan status sistem.

Hubungkan buzzer ke pin digital Arduino untuk memberikan peringatan audio.

Hubungkan sumber daya yang sesuai untuk mengoperasikan seluruh sistem.

2. Pengkodean

Setelah hardware dirakit, langkah selanjutnya adalah pengkodean. Berikut adalah contoh kode dasar untuk mengontrol sistem kontrol industri dengan Arduino.

Pengaturan Pin dan Inisialisasi

 

#include <LiquidCrystal.h>

#include <OneWire.h>

#include <DallasTemperature.h>

#include <DHT.h>

#define RELAY1_PIN 2

#define RELAY2_PIN 3

#define BUZZER_PIN 10

#define ONE_WIRE_BUS 7

#define DHT_PIN 6

#define DHT_TYPE DHT22

LiquidCrystal lcd(4, 5, 6, 7, 8, 9);

OneWire oneWire(ONE_WIRE_BUS);

DallasTemperature sensors(&oneWire);

DHT dht(DHT_PIN, DHT_TYPE);

void setup() {

  pinMode(RELAY1_PIN, OUTPUT);

  pinMode(RELAY2_PIN, OUTPUT);

  pinMode(BUZZER_PIN, OUTPUT);

  lcd.begin(16, 2);

  sensors.begin();

  dht.begin();

  Serial.begin(9600);

}

void loop() {

  // Implementasi logika sistem kontrol

}

 

Membaca Data Sensor

 

void readSensors() {

  sensors.requestTemperatures();

  float temperature = sensors.getTempCByIndex(0);

  float humidity = dht.readHumidity();

  float pressure = analogRead(A1); // Misalnya menggunakan sensor tekanan analog

 

  // Tampilkan data di Serial Monitor

  Serial.print("Temperature: ");

  Serial.print(temperature);

  Serial.print(" C, Humidity: ");

  Serial.print(humidity);

  Serial.print(" %, Pressure: ");

  Serial.println(pressure);

  // Tampilkan data di LCD

  lcd.setCursor(0, 0);

  lcd.print("Temp: ");

  lcd.print(temperature);

  lcd.print(" C");

  lcd.setCursor(0, 1);

  lcd.print("Hum: ");

  lcd.print(humidity);

  lcd.print(" %");

}

 

Logika Kontrol dan Alarm

 

void controlLogic() {

  float temperature = sensors.getTempCByIndex(0);

  float humidity = dht.readHumidity();

  float pressure = analogRead(A1);

  // Contoh logika kontrol sederhana

  if (temperature > 30.0) {

    digitalWrite(RELAY1_PIN, HIGH); // Aktifkan relay untuk pendingin

  } else {

    digitalWrite(RELAY1_PIN, LOW);

  }

  if (humidity > 70.0) {

    digitalWrite(RELAY2_PIN, HIGH); // Aktifkan relay untuk dehumidifier

  } else {

    digitalWrite(RELAY2_PIN, LOW);

  }

  // Contoh logika alarm

  if (pressure > 800) {

    digitalWrite(BUZZER_PIN, HIGH); // Aktifkan buzzer jika tekanan terlalu tinggi

  } else {

    digitalWrite(BUZZER_PIN, LOW);

  }

}

void loop() {

  readSensors();

  controlLogic();

  delay(2000); // Tunggu 2 detik sebelum membaca ulang

}

 

3. Pengujian

Setelah kode diunggah ke Arduino, langkah selanjutnya adalah pengujian. Tempatkan prototipe sistem kontrol industri di lingkungan yang sesuai dan aktifkan sistem. Amati bagaimana sistem berfungsi sesuai dengan logika kontrol yang telah diimplementasikan. Jika sistem tidak berfungsi seperti yang diharapkan, lakukan penyesuaian pada kode atau pengaturan hardware.

 

Baca juga : Mengembangkan Prototipe Alat Kesehatan dengan Arduino: Ide dan Tutorial


 

 

 

 

 

 

Siap Untuk Membuat Proyek Impianmu Menjadi Kenyataan?

Klik di sini untuk chat langsung via WhatsApp dan dapatkan dukungan langsung dari tim ahli kami!

 

0 on: "Panduan Membuat Prototipe Sistem Kontrol Industri dengan Arduino"