Blog Archive

Arduino Indonesia. Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

Supported by Electronics 3 in 1

1. Jasa pencetakan PCB single layer dengan harga paling murah.

(Metode Pembuatan dengan Transfer Toner)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.150,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

(Metode Sablon Full Masking dan Silk Screen minimal pemesanan 100 Pcs)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.200,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

2. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan trainer pembelajaran elektronika untuk SMK dan Mahasiswa.

3. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan berbagai macam kontroller, sensor, aktuator, dan tranduser.
>Design Rangkaian / Sistem Elektronika
>Design Rangkaian / Sistem Instrumentasi
>Design Rangkaian / Sistem Kendali
>Kerjasama Riset (data atau peralatan)
>Kerjasama Produksi Produk-Produk KIT Elektronika
>Produksi Instrumentasi Elektronika

4. Jasa Pembuatan Proyek, Tugas Akhir, Tugas Laboratorium, PKM, Karya Ilmiah, SKRIPSI, dll

Like My Facebook

Popular Posts

Kamis, 23 Mei 2024

Proyek DIY: Membuat Sensor Cahaya Sederhana dengan Arduino untuk Anak-anak

Sensor cahaya sederhana dengan Arduino adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya di lingkungan sekitarnya menggunakan sensor cahaya, seperti fotoresistor (LDR - Light Dependent Resistor) atau sensor cahaya lainnya, yang kemudian diolah oleh mikrokontroler Arduino untuk memberikan keluaran tertentu. Pada proyek ini, Anda akan menggunakan sensor cahaya untuk mengontrol LED, sehingga LED menyala atau mati berdasarkan jumlah cahaya yang terdeteksi.



Baca juga : DIY: Membuat Kipas Angin Otomatis Menggunakan Arduino


Komponen - komponen untuk Membuat Sensor Cahaya Sederhana dengan Arduino


1. Arduino Uno

2. Sensor Cahaya (LDR - Light Dependent Resistor) untuk mendeteksi cahaya.

3. LED untuk indikator lampu menyala atau mati berdasarkan intensitas cahaya.

4. Resistor untuk melindungi komponen dari arus yang terlalu besar.

5. Breadboard untuk merangkai sirkuit tanpa harus menyolder.

6. Kabel jumper untuk menghubungkan komponen di breadboard.

7. Komputer dengan Arduino IDE untuk menulis dan mengunggah kode ke Arduino.

8. Kabel USB untuk menghubungkan Arduino ke komputer.

 

Langkah - langkah Pembuatan Sensor Cahaya Sederhana dengan Arduino


1. Siapkan semua komponen yang diperlukan. Pastikan Anda memiliki semua alat dan bahan yang disebutkan di atas. Selain itu, pastikan komputer Anda sudah terinstal Arduino IDE, yang dapat diunduh dari situs resmi Arduino.

2. Pasang LED di breadboard. Pastikan kaki panjang (anoda) LED terhubung ke salah satu kolom breadboard dan kaki pendek (katoda) terhubung ke kolom lain.

2. Pasang resistor (220 ohm) antara katoda LED dan ground (GND) pada breadboard.

3. Pasang LDR di breadboard, pastikan kedua kakinya terhubung ke kolom yang berbeda.

4. Hubungkan salah satu kaki LDR ke VCC (5V) melalui resistor 10k ohm, dan kaki lainnya ke GND.

5. Sambungkan titik tengah antara LDR dan resistor 10k ohm ke pin analog A0 di Arduino.

6. Gunakan kabel USB untuk menghubungkan Arduino ke komputer. Arduino akan mendapatkan daya dari komputer dan memungkinkan kita untuk mengunggah kode ke dalamnya. 

7. Buka Arduino IDE di komputer Anda dan tulis kode berikut:

int sensorPin = A0; // Pin analog untuk sensor cahaya

int ledPin = 13;    // Pin digital untuk LED

int sensorValue = 0; // Variabel untuk menyimpan nilai sensor

void setup() {

  pinMode(ledPin, OUTPUT); // Atur pin LED sebagai output

  Serial.begin(9600);      // Memulai komunikasi serial

}

void loop() {

  sensorValue = analogRead(sensorPin); // Baca nilai dari sensor cahaya

  Serial.println(sensorValue); // Cetak nilai sensor ke Serial Monitor

  // Jika nilai sensor di bawah ambang batas, nyalakan LED

  if (sensorValue < 500) {

    digitalWrite(ledPin, HIGH);

  } else {

    digitalWrite(ledPin, LOW);

  }

  delay(100); // Tunggu 100 ms sebelum membaca nilai sensor lagi

}

8. Unggah kode tersebut ke Arduino dengan menekan tombol "Upload" di Arduino IDE. Pastikan Arduino Anda terdeteksi oleh komputer dan port yang benar telah dipilih di pengaturan Arduino IDE.

9. Setelah kode berhasil diunggah, sensor cahaya akan mulai bekerja. Perhatikan bagaimana LED bereaksi terhadap intensitas cahaya di sekitarnya. Jika ruangan gelap, LED akan menyala. Jika ruangan terang, LED akan mati. Anda dapat melihat nilai sensor di Serial Monitor dengan menekan tombol "Serial Monitor" di Arduino IDE.

 

Baca juga : Tutorial Arduino untuk Anak-anak: Membuat Lampu Lalu Lintas Mini

 

Analisis Kode


Kode program yang Anda tulis terdiri dari dua bagian utama, yaitu `setup()` dan `loop()`. setup(): digunakan untuk inisialisasi awal. Pada proyek ini, Anda mengatur pin LED sebagai output dan memulai komunikasi serial. Sedangkan loop() adalah inti dari program yang akan berjalan berulang-ulang. Anda membaca nilai dari sensor cahaya, mencetaknya ke Serial Monitor dan mengontrol LED berdasarkan nilai sensor tersebut.

1. Pin Declaration

`int sensorPin = A0;` dan `int ledPin = 13;` untuk mendeklarasikan pin yang digunakan untuk sensor cahaya dan LED.

2. Reading Sensor Value

`sensorValue = analogRead(sensorPin);` untuk membaca nilai analog dari sensor cahaya. Nilai ini akan berada dalam rentang 0 hingga 1023.

3. Serial Monitor

`Serial.println(sensorValue);` untuk mencetak nilai sensor ke Serial Monitor untuk memudahkan debugging dan observasi.

4. Controlling LED

   if (sensorValue < 500) {

     digitalWrite(ledPin, HIGH);

   } else {

     digitalWrite(ledPin, LOW);

   }

Kode program ini mengontrol LED berdasarkan nilai sensor. Jika nilai sensor kurang dari 500, LED akan menyala dan jika lebih dari 500, LED akan mati. Nilai 500 adalah ambang batas yang dapat Anda sesuaikan sesuai kebutuhan.


 

 

 

 

 

 

Siap Untuk Membuat Proyek Impianmu Menjadi Kenyataan?

Klik di sini untuk chat langsung via WhatsApp dan dapatkan dukungan langsung dari tim ahli kami!

 

0 on: "Proyek DIY: Membuat Sensor Cahaya Sederhana dengan Arduino untuk Anak-anak"