Blog Archive

Arduino Indonesia. Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

Supported by Electronics 3 in 1

1. Jasa pencetakan PCB single layer dengan harga paling murah.

(Metode Pembuatan dengan Transfer Toner)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.150,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

(Metode Sablon Full Masking dan Silk Screen minimal pemesanan 100 Pcs)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.200,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

2. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan trainer pembelajaran elektronika untuk SMK dan Mahasiswa.

3. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan berbagai macam kontroller, sensor, aktuator, dan tranduser.
>Design Rangkaian / Sistem Elektronika
>Design Rangkaian / Sistem Instrumentasi
>Design Rangkaian / Sistem Kendali
>Kerjasama Riset (data atau peralatan)
>Kerjasama Produksi Produk-Produk KIT Elektronika
>Produksi Instrumentasi Elektronika

4. Jasa Pembuatan Proyek, Tugas Akhir, Tugas Laboratorium, PKM, Karya Ilmiah, SKRIPSI, dll

Like My Facebook

Popular Posts

Rabu, 29 Mei 2024

Cara Membuat Detektor Hujan dengan Arduino untuk Proyek Anak-anak


Detektor hujan dengan Arduino adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mendeteksi keberadaan air hujan dan memberikan respons tertentu menggunakan papan mikrokontroler Arduino. Proyek ini biasanya melibatkan penggunaan sensor hujan yang dapat mendeteksi tetesan air di permukaannya dan mengirimkan sinyal ke Arduino untuk diproses. Sensor hujan berfungsi seperti kulit manusia yang dapat merasakan air. Ketika air mengenai sensor, maka sensor tersebut akan mengirimkan sinyal ke Arduino. Arduino seperti otak kecil yang dapat Anda program. Arduino membaca sinyal dari sensor hujan dan memberikan perintah untuk menyalakan atau mematikan LED. LED adalah lampu kecil yang menyala ketika ada arus listrik yang mengalir melaluinya. Pada proyek ini, LED akan menyala ketika Arduino mendeteksi adanya hujan.


Baca juga : Cara Mudah Membuat Game Sederhana dengan Arduino untuk Anak-anak


Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

 

1. Arduino Uno

2. Sensor hujan untuk mendeteksi adanya air hujan.

3. Komputer dengan Arduino IDE untuk memprogram Arduino.

 

Langkah-langkah Pembuatan Detektor Hujan dengan Arduino

Detektor Hujan dengan Arduino

1. Siapkan Sensor Hujan

Sensor hujan biasanya terdiri dari dua bagian, yaitu modul sensor yang mendeteksi air hujan dan modul pengendali yang mengubah sinyal dari sensor menjadi data yang dapat dibaca oleh Arduino. Hubungkan modul sensor ke modul pengendali sesuai dengan petunjuk pada modul tersebut.

2. Membuat Rangkaian

• Hubungkan module sensor ke power supply +5Vdc, setelah itu led indikator pada modul akan menyala. Saat kondisi tidak adanya rintik hujan, output digital akan berlogika HIGH, dan membuat led deteksi akan mati. Sedangkan saat kondisi terdeteksi adanya tetesan air hujan, output digital mengeluarkan logika LOW dan led deteksi akan menyala.

• Ketika tetesan air hujan menghilang, nilai output kembali menjadi tinggi.

• Keluaran sinyal analog (AO) dihubungkan dengan Arduino melalui fitur ADC untuk mendeteksi intensitas rintik air hujan ataupun disambungkan ke voltmeter DC dengan range maksimal 0-5v.

• Keluaran sinyal digital (DO) bisa dihubungkan dengan Arduino  maupun relay untuk mendeteksi adanya hujan atau tidak

3. Memprogram Arduino

Setelah semua komponen terhubung, langkah selanjutnya adalah memprogram Arduino untuk membaca data dari sensor hujan dan menyalakan LED jika hujan terdeteksi. Berikut ini contoh kode program sederhana untuk proyek ini:

 

// Mendefinisikan pin yang digunakan

const int sensorPin = A0;

const int ledPin = 13;

void setup() {

  // Mengatur pin LED sebagai output

  pinMode(ledPin, OUTPUT);

  // Memulai komunikasi serial untuk debugging

  Serial.begin(9600);

}

void loop() {

  // Membaca nilai dari sensor hujan

  int sensorValue = analogRead(sensorPin);

  // Mencetak nilai sensor ke Serial Monitor

  Serial.println(sensorValue);

  // Jika nilai sensor lebih kecil dari ambang tertentu, nyalakan LED

  if (sensorValue < 500) {

    digitalWrite(ledPin, HIGH);  // Nyalakan LED

  } else {

    digitalWrite(ledPin, LOW);   // Matikan LED

  } 

  // Tunggu sebentar sebelum membaca kembali

  delay(1000);

}

 

4. Menguji Detektor Hujan

Setelah kode diunggah ke Arduino, saatnya untuk menguji detektor hujan. Cobalah menyiram sedikit air pada sensor hujan dan lihat apakah LED menyala. Jika LED menyala, berarti proyek berhasil!


Baca juga : Tutorial Arduino untuk Anak-anak: Membuat Lampu Lalu Lintas Mini


Pengembangan Lebih Lanjut Proyek Detektor Hujan dengan Arduino


1. Buzzer

Tambahkan buzzer yang akan berbunyi ketika hujan terdeteksi. Hal ini memberikan indikasi tambahan selain LED. Untuk menambahkan buzzer, hubungkan satu kaki buzzer ke pin digital, seperti pin 12 di Arduino dan kaki lainnya ke GND. Berikut ini modifikasi pada kode untuk mengendalikan buzzer:

 

const int sensorPin = A0;

const int ledPin = 13;

const int buzzerPin = 12;

void setup() {

  pinMode(ledPin, OUTPUT);

  pinMode(buzzerPin, OUTPUT);

  Serial.begin(9600);

}

void loop() {

  int sensorValue = analogRead(sensorPin);

  Serial.println(sensorValue);

  if (sensorValue < 500) {

    digitalWrite(ledPin, HIGH);

    digitalWrite(buzzerPin, HIGH);  // Nyalakan buzzer

  } else {

    digitalWrite(ledPin, LOW);

    digitalWrite(buzzerPin, LOW);   // Matikan buzzer

  }

  delay(1000);

}

 

2. Tampilan LCD

Gunakan layar LCD untuk menampilkan pesan seperti "Hujan Terdeteksi" atau "Tidak Ada Hujan". Jika ingin menambahkan layar LCD, Anda memerlukan modul LCD yang kompatibel dengan Arduino, seperti LCD 16x2. Berikut ini cara untuk menambahkan layar LCD:

1. Hubungkan modul LCD ke Arduino sesuai petunjuk.

2. Tambahkan library LiquidCrystal ke dalam proyek Arduino.

3. Modifikasi kode untuk menampilkan status hujan di layar LCD.

Berikut ini contoh kode program yang dimodifikasi:

 

#include <LiquidCrystal.h>

// Inisialisasi library dengan nomor pin interface

LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);

const int sensorPin = A0;

const int ledPin = 13;

void setup() {

  pinMode(ledPin, OUTPUT);

  Serial.begin(9600);

  // Mengatur LCD dengan ukuran 16 kolom dan 2 baris

  lcd.begin(16, 2);

  lcd.print("Status Hujan:");

}

void loop() {

  int sensorValue = analogRead(sensorPin);

  Serial.println(sensorValue);

  lcd.setCursor(0, 1); 

// Mengatur posisi kursor di baris kedua

  if (sensorValue < 500) {

    digitalWrite(ledPin, HIGH);

    lcd.print("Hujan Terdeteksi");

  } else {

    digitalWrite(ledPin, LOW);

    lcd.print("Tidak Ada Hujan ");

  } 

  delay(1000);

}

 

3. Internet of Things (IoT)

Hubungkan proyek ini ke internet menggunakan modul WiFi seperti ESP8266, sehingga dapat mengirim notifikasi ke ponsel ketika hujan terdeteksi. Untuk membuat proyek ini lebih canggih, Anda dapat menghubungkannya ke internet menggunakan modul ESP8266. Hal ini memungkinkan detektor hujan untuk mengirimkan notifikasi ke ponsel atau mengunggah data ke cloud. Berikut ini langkah-langkah dasar yang dapat Anda lakukan:

1. Hubungkan ESP8266 ke Arduino.

2. Instal pustaka ESP8266 di Arduino IDE.

3. Buat akun di layanan cloud seperti ThingSpeak atau Blynk.

4. Modifikasi kode untuk mengirim data ke cloud atau mengirim notifikasi.

Contoh sederhana mengirim data ke ThingSpeak:

 

#include <ESP8266WiFi.h>

#include <ThingSpeak.h>

const char* ssid = "YOUR_SSID";

const char* password = "YOUR_PASSWORD";

const char* apiKey = "YOUR_API_KEY";

WiFiClient client;

const int sensorPin = A0;

const int ledPin = 13;

unsigned long myChannelNumber = YOUR_CHANNEL_NUMBER;

const char * myWriteAPIKey = "YOUR_WRITE_API_KEY";

void setup() {

  pinMode(ledPin, OUTPUT);

  Serial.begin(115200);

  WiFi.begin(ssid, password);

  while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) {

    delay(500);

    Serial.print(".");

  }

  ThingSpeak.begin(client);

}

void loop() {

  int sensorValue = analogRead(sensorPin);  Serial.println(sensorValue); 

  if (sensorValue < 500) {

    digitalWrite(ledPin, HIGH);

  } else {

    digitalWrite(ledPin, LOW);

  } 

  ThingSpeak.setField(1, sensorValue);

  ThingSpeak.writeFields(myChannelNumber, myWriteAPIKey);

  delay(20000); // Update setiap 20 detik

}

 

 

 

 

 

 

 

Siap Untuk Membuat Proyek Impianmu Menjadi Kenyataan?

Klik di sini untuk chat langsung via WhatsApp dan dapatkan dukungan langsung dari tim ahli kami!

 

0 on: "Cara Membuat Detektor Hujan dengan Arduino untuk Proyek Anak-anak"