Komunikasi data mikrokontroler dan sensor menggunakan SPI (Serial Peripheral Interface) merupakan salah satu cara komunikasi serial yang umum digunakan dalam sistem elektronik dan mikrokontroler. Salah satu protokol komunikasi serial yang sering digunakan dalam aplikasi ini adalah SPI (Serial Peripheral Interface). SPI (Serial Peripheral Interface) adalah protokol komunikasi yang sederhana dan cepat sehingga memungkinkam pertukaran data dua arah antara mikrontroler (sebagai master) dan sensor (sebagai slave) melalui jalur kabel yang terdiri dari 4 atau 3 kabel, tergantung pada konfigurasinya.
SPI pertama kali diperkenalkan oleh Motorola (sekarang NXP Semiconductors) sebagai metode komunikasi serial pada tahun 1980-an. Saat ini, protokol ini telah menjadi salah satu yang paling populer dalam komunikasi perangkat kecil dan terintegrasi. Kelebihan utamanya termasuk kecepatan tinggi, penggunaan jalur kabel minimal, dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan beberapa perangkat slave.
Baca juga : Komunikasi Data SPI dengan Arduino
SPI terdiri dari master dan perangkat slave. Master bertanggung jawab untuk mengendalikan proses komunikasi dan memberi perintah ke perangkat slave. Setiap perangkat slave terhubung ke master melalui jalur MOSI (Master Out Slave In) dan MISO (Master In Slave Out) serta SCK (Serial Clock) dan SS/CS (Slave Select/Chip Select). SPI terdiri dari beberapa sinyal penting :
1. SCK
(Serial Clock)
SCK
merupakan sinyal yang dihasilkan oleh master dan digunakan sebagai referensi
waktu komunikasi untuk memindahkan data secara sinkron.
2. MOSI
(Master Out Slave In)
MOSI
merupakan sinyal yang digunakan oleh master untuk mengirim data ke perangkat
slave.
3. MISO
(Master In Slave Out)
MISO
merupakan sinyal yang digunakan oleh perangkat slave untuk mengirimkan data
kembali ke master.
4. SS/CS
(Slave Select/Chip Select)
SS atau CS merupakan sinyal yang digunakan untuk memilih perangkat slave tertentu yang akan berkomunikasi dengan master. Master mengaktifkan sinyal SS untuk memilih perangkat slave tertentu sebelum memulai komunikasi.
Baca juga : Mengenal Dasar-Dasar Serial Peripheral Interface (SPI) Mikrokontroler
Cara Kerja SPI
1. Master
mengaktifkan sinyal SS/CS untuk memilih perangkat slave tertentu yang akan
berkomunikasi.
2. Master
mengirimkan data melalui kabel MOSI, sedangkan perangkat slave akan membaca
data pada tepi SCK yang sesuai.
3. Perangkat
slave akan merespon dengan mengirimkan data yang dimiliki melalui kabel MISO
dan akan dibaca oleh master pada tepi SCK yang sesuai.
4. Proses
ini berlangsung secara berulang untuk setiap bit data yang akan ditransfer.
5. Setelah transmisi selesai, master akan menonaktifkan sinyal SS untuk menandai akhir komunikasi dengan perangkat slave.
Biasanya SPI digunakan untuk aplikasi yang memerlukan kecepatan tinggi dan pemrosesan data real-time. Beberapa sensor seperti accelerometer, gyroscope, display TFT (Thin-Film Transistor) dan beberapa perangkat memori seperti EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory) menggunakan protokol SPI untuk komunikasi dengan mikrokontroler atau mikroprosesor. Berikut ini beberapa keuntungan dalam komunikasi data mikrokontroler dan sensor menggunakan SPI :
1.
Kecepatan Tinggi
SPI adalah salah satu protokol komunikasi yang paling cepat dan memungkinkan pertukaran data dengan kecepatan tinggi.
2. Konektivitas Fleksibel
Komunikasi
dengan berbagai perangkat slave dapat dilakukan dengan mudah menggunakan jalur
MOSI, MISO, SCK dan SS/CS.
3. Efisien
Energi
SPI membutuhkan sedikit overhead dan konsumsi daya yang rendah.
4.
Kompatibilitas
Banyak mikrokontroler dan sensor yang mendukung protokol SPI, sehingga memudahkan integrasi dalam berbagai aplikasi.
0 on: "Komunikasi Data Mikrokontroler dan Sensor menggunakan SPI (Serial Peripheral Interface)"