Mikrokontroler ATMega8 merupakan mikrokontroler CMOS 8-bit dengan daya rendah berarsitektur RISC. Instruksi mikrokontroler ini dikerjakan pada satu siklus clock. ATMega8 memiliki throughput mendekati 1 MPS per MHz yang membuat desain dari sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya vs kecepatan proses.
Susunan pin dari IC mikrokontroler ATMega8 bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Mikrokontroler ini tersusun dari 28 pin, dimana setiap pin memiliki fungsi yang berbeda-beda, baik sebagai port atau pun sebagai fungsi lain.
Berikut penjelasan pin-pin yang dimiliki mikrokontroler ATMega8 :
1. VCC digunakan sebagai supply tegangan
untuk digital
2. GND digunakan sebagai ground
3. Port B
Port B memiliki 8 buah pin mulai dari
pin B0 hingga pin B7. Tiap pin bisa digunakan sebagai input dan
output. Port B terdiri dari 8-bit bit directional I/O port yang dilengkapi dengan internal pull-up resistor. Sebagai input, pin-pin yang
ada pada port B yang diturunkan secara eksternal akan mengeluarkan
arus apabila pull-up resistor diaktifkan. Cukup menghubungkan kaki dari
kristal ke kaki pin port B apabila ingin menggunakan tambahan kristal.
Apabila tidak ingin digunakan, maka cukup dibiarkan saja. Kegunaan dari masing-masing
kaki ditentukan dari clock fuse settingnya.
4. Port C
Port C terdiri dari 7-bit bi-directional I/O yang di dalam setiap pinnya terdapat pull-up resistor. Jumlah pin yang dimiliki hanya 7 buah mulai dari pin C0 hingga pin C6. Port C memiliki karakteristik yang sama dalam menyerap arus (sink) atau pun mengeluarkan arus (source).
5. Reset / PC6
Apabila RSTDISBL fuse di program, maka PC6
akan berfungsi sebagai pin I/O. Perlu diperhatikan bahwa pin ini memiliki
karakteristik yang berbeda dengan pin yang terdapat pada port C. Namun apabila
RSTDISBL fuse tidak di program, maka PC6 akan berfungsi sebagai reset. Apabila
level tegangan yang masuk ke pin tersebut rendah dan pulsa yang ada lebih
pendek dari pulsa minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset meskipun
clocknya tidak bekerja.
6. Port D
Port D terdiri dari 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor. Port ini memiliki fungsi yang sama dengan port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.
7. AVCC
Pin ini memiliki fungsi sebagai power
supply tegangan untuk ADC. Pin AVCC harus dihubungkan secara terpisah dengan
VCC karena pin AVCC digunakan untuk analog saja.
8. AREF
AREF merupakan pin referensi analog apabila
menggunakan ADC. Pada AVR, status register mengandung beberapa informasi
mengenai hasil eksekusi instruksi aritmatik. Informasi tersebut bisa digunakan
untuk altering arus program untuk meningkatkan performa pengoperasian. Register
ini di update setelah semua operasi ALU (Arithmetic Logic Unit). Register ini
tidak secara otomatis tersimpan ketika memasuki sebuah rutin interupsi dan
ketika menjalankan sebuah perintah setelah kembali dari interupsi serta harus
dilakukan melalui software.
9. Bit 7 (1)
Bit 7 merupakan bit global interrupt
enable. Agar semua perintah interupsi dapat dijalankan, maka bit ini harus
di-set terlebih dahulu. Jika bit ini di-reset, maka semua perintah interupsi
baik yang secara individual maupun secara umum akan diabaikan. Bit ini akan
dibersihkan oleh hardware setelah sebuah interupsi dijalankan dan akan di-set
kembali oleh perintah RETI. Selain itu, bit ini juga dapat di-set dan di-reset
melalui aplikasi dengan instruksi SEI dan CLI.
10. Bit 6 (T)
Bit 6 merupakan bit copy storage. Instruksi
bit copy instruction BLD (Bit Load) dan BST (Bit Store) menggunakan bit 6
sebagai asal atau tujuan untuk bit yang telah dioperasikan. Bit dari sebuah
register dan register file dapat disalin ke dalam bit ini menggunakan instruksi
BST. Sebuah bit yang ada di dalam bit ini dapat disalin ke dalam sebuah bit di
register pada register file menggunakan perintah BLD.
11. Bit 5 (H)
Bit 5 merupakan bit Half Carry Flag. Bit tersebut menandakan sebuah Half Carry dalam beberapa operasi aritmatika yang berfungsi dalam aritmatik BCD.
12. Bit 4 (S)
Bit 4 merupakan Sign Bit. Bit sebuah
eksklusif di antara Negative Flag (N) dan Two’s Complement Overflow Flag (V).
13. Bit 3 (V)
Bit 3 merupakan bit Two’s Complement
Overflow Flag yang menyediakan fungsi aritmatika dua komplemen.
14. Bit 2 (N)
Bit 2 merupakan bit Negative Flag yang menyediakan sebuah hasil negatif di dalam sebuah fungsi logika atau aritmatika.
15. Bit 1 (Z)
Bit 1 merupakan bit Zero Flag yang
mengindikasikan hasil nol “0” dalam sebuah fungsi logika atau aritmatika.
16. Bit 0 (C)
Bit 0 merupakan bit Carry Flag yang mengindikasikan sisa dalam sebuah fungsi logika atau aritmatika.
0 on: "Pengertian dan Penjelasan tentang Mikrokontroler ATMega8"