MQTT merupakan protokol terkemuka untuk menghubungkan perangkat Internet of Things. Pertama kali Andy Standford-Clark berkolaborasi dengan Arlen Nipper (sekarang CirrusLink) dalam merancang sebuah protokol untuk berkomunikasi dengan sistem SCADA di industri minyak dan gas yang dimulai sebagai protokol pada industri tertentu dengan cepat menjadi protokol open source untuk komunikasi perangkat Internet of Things di masa sekarang.
MQTT yaitu protokol messaging yang terbentuk dengan TCP atau IP berdasarkan model messaging publish-subscribe. Publisher mengirim pesan, subscriber menerima pesan yang mereka sukai dan broker akan menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima. Publisher dan subscriber yakni klien MQTT yang hanya berkomunikasi dengan broker MQTT. Klien MQTT bisa berupa perangkat atau aplikasi apapun yang menjalankan MQTT library dan mengoneksikan ke broker MQTT melalui sebuah jaringan. Broker MQTT mengelola penerimaan pesan dari publisher dan pengiriman pesan ke subscriber.
Mengapa Protokol MQTT Penting?
• Ringan dan Efisien
Pada perangkat IoT, implementasi MQTT membutuhkan sumber daya yang minimum, bahkan bisa digunakan pada mikrokontroler kecil.
• Bisa Diskalakan
Implementasi MQTT memerlukan jumlah kode minimal yang mengonsumsi daya sangat kecil dalam operasi. Protokol tersebut memiliki fitur bawaan guna mendukung komunikasi dengan sejumlah perangkat IoT. Oleh karena itu, kita bisa menerapkan protokol MQTT untuk terhubung dengan jutaan perangkat ini.
• Bisa Diandalkan
Banyak perangkat Internet of Things yang terhubung melalui jaringan seluler tidak bisa diandalkan dengan bandwith rendah dan berlatensi tinggi. MQTT memiliki fitur bawaan untuk mengurangi waktu yang diperlukan perangkat Internet of Things agar terhubung kembali dengan cloud. Selain itu, MQTT juga menentukan tiga tingkat kualitas layanan yang berbeda guna memastikan keandalan untuk kasus penggunaan Internet of Things, yakni paling banyak sekali (0), setidaknya sekali (1) dan tepat sekali (2).
• Aman
MQTT memberikan kemudahan kepada developer untuk mengenkripsi pesan, mengautentikasi perangkat dan pengguna menggunakan protocol autentikasi modern seperti OAuth, TLS1.3, sertifikat yang dikelola oleh pelanggan dan lain sebagainya.
• Didukung dengan baik
Beberapa bahasa seperti Phyton memiliki dukungan ekstensif untuk implementasi protocol MQTT. Jadi, developer bisa dengan cepat mengimplementasikan Phyton dengan pengodean minimal di semua jenis aplikasi.
Sejarah Protokol MQTT
Pada tahun 1999, protokol MQTT diciptakan untuk industri minyak dan gas. Teknisi membutuhkan protokol untuk bandwidth minimal dan kehilangan baterai minimal untuk memantau jaringan pipa minyak melalui satelit. Pada awalnya, protokol tersebut dikenal sebagai Message Queuing Telemetry Transport karena produk IBM Seri MQ yang pertama kali mendukung fase awalnya. Pada tahun 2010, IBM merilis MQTT 3.1 sebagai protokol bebas dan terbuka agar bisa diterapkan oleh siapa pun, yang kemudian diserahkan untuk pemeliharaan di tahun 2013 ke badan spesifikasi Organization for the Advancement of Structured Information Standards (OASIS). Pada tahun 2019, MQTT versi 5 ditingkatkan dan dirilis oleh OASIS. Saat ini MQTT bukan lagi akronim tetapi dianggap sebagai nama resmi bagi protokol.
Bagaimana Cara Kerja MQTT?
1. Klien MQTT membuat koneksi dengan broker MQTT
2. Setelah terhubung, klien bisa memublikasikan pesan, berlangganan pesan tertentu atau melakukan keduanya
3. Saat broker MQTT menerima pesan, broker meneruskan pesan tersebut ke pelanggan yang tertarik
0 on: "Protokol MQTT pada Internet of Things "